Minggu, 26 Mei 2013

Oleh: Rawedeng Ber_ Jazulee

Banjir 


Prolog;
jam 16:30 hujan membasahi kampoeng padi jalan yang menuju ke pasar tidak ramahtamah penuh dengan sampah yang berserakan, air hujan mulai naik begenang  disetiap tembok dan halaman rumah-rumah penduduk disana...
Lalu Jam 05:00 Pagi tiba-tiba  aku mengigau...

_dimana aku berada?
kenapa tubuhku penuh  ilalang!
badanku terasa kaku mungkin aku sudah  mati yang sedang ditelikunga kepeti mati, kemaren aku  masih berada di kuil dekat rumah pak kades lalu kenapa aku masih bingung!

_kemana pak kades yang baru itu kelihatanya orang-orang dikampun mulai gaduh dan rusuh, ya...! pak kades yang sangkal itu rupanya curang. masak jalan yang menuju ke kuil masih belum di perbaiki lantas kenapa garis merah dihapus segampang itu ya?  padahal aku masih siap untuk memperbiakinya di setiap jalanan rumah-rumah kampung!

_jalan masih rusak batu-batunya kocarkacir jangan-jangan dikarenakan banjir yang        meluap itu, orang  itu yang takbertanggung jawab, apakah  itu perlu di benahi pikirannya. Sampah-sampah berkeliaran di sepanjang jalan yang menuju kuil. ah...! aku harus bagaimana atau  kades itu yang harus bagaimana?

_trus bagaimana jadinya setelah diskusi dipertapaan kades itu.

_nasib orang-orang dikampung akhir-akhir ini pada rada bingung, setiap tahun tanggul rumahnya jebol! entah bagai mana. tiba-tiba

_tolong... tolong... tolong...! kepala desa pingsan

_mengapa beliau pingsan?

_karena beliau kena air hujan yang kotor!

_ayo.. kuras air itu yang masih bergenang, panggil orang-orang yang lagi ada kuil itu, ah...! kenapa Pak RT dan Pak RW memanggil AMBULANCE

_janganjangan dia telinganya mati sebelah!

_ia... ia... ai...! aku sekdes datang menolong untuk pak Kades yang pingsan itu, aku kan sudah bilang  jangan sampai meminum air itu, nah...tu...kan! jadi pingsan mudahmudahan jiwannya bisa tertolong.

lalu datang Pak Camat dengan beberapa  anak buahnya beliau bertanyatanya pada tukang jahit sepatu?     

_ Hei.. Pak Tua apa benar tadi pagi Pak Kades mengalami musibah?

_Ye... memang benar! semalaman Pak Kades kerasukan syetan dan terlalu banyak minum air yang kotor...

_lalu kemana para tokoh masyarakat yang lain?
­
_mana saya tau!

_Pak Tua...kan... yang banyak mengetahui imformasi kriminal, gosib-gosib para artis, trus tentang politik, ekonomi, dan kebudayaan kampung disini?

_anda lebih pintar dari saya...! Bapakkan Camat desa disini lagi, masak persoalan yang biasa begitu tidak mengetahui, yang benar aja! ah...kau, eh maaf kesasar...

_eh... kamu orang sedang bertanya malah marah marah sama saya, saya seorang Pak Camat, nanti kamu beri sangsi pasal 55 ayat 9, apa kamu mau di hukum.

_jangan Pak Camat saya masih punya keluarga dirumah dan anak-anak yang butuh makan, jangan ya...! Pak Camat dulu itu sangat baik hati, masak sih saya dihukum trus yang jadi pengganti bapak siapa lagi kalo bukan saya!

_makanya saya bicara tolong dihormatilah walau sedikit, pasti saya hormati kamu.

anak buah Pak Camat dari belakang datang menggotong bantuan dengan mobil besarnya lalu datang truk poso yang sangat besar itu. dengan membawa bantuan korban banjir seperti sembako, bajubaju dan obat-obatan. sekdes gembira melihat bantuan sudah datang dihalaman kuilnya.
      
_halo... halo... halo...! orang orang yang berada dikampung padi kemana kalian pergi saya datang atas nama Pak Camat yang akan membagikan baju, sembako dan obat-obatan cepat datanglah kemari entar keburu habis dimakan semut hitam.

_e... e... e...! kamu datang kesini tampa salam sedang apa kamu membagi bungkusan itu jangan jangan isinya barang haram, coba saya periksa persaan lagi tak enak saya lihat kamu berlagak seperti preman.

_apa saya disangka preman wong saya datang atas nama Pak Camat desa disini,ah... yang benar saja dan tolong sopan sedikit sama saya, apa kamu tidak takut kalo kamu bersalah akan dipenjara karena melanggar pasal55 ayat 9 itu kejam loe...!

_saya sekdes desa ini kalau mau ditimbang antara kamu dengan saya atau mana yang lebih berarti anak buah Pak Camat atau saya Sekdes kampung padi disini, dan orang-oarang dikampoeng pasti memilih saya sebagai yang terbaik.

_baik kita panggil orang-orang kampung supaya mereka bebas memilih dan memilah siapa yang terbaik dan siapa yang terkuat, pasti mereka semua memilih saya sitangan kanan Pak Camat...

suara mulai berbisik-bisik ditelinga mereka berdua dan terus mulai rame dan rame terus rame sehingga kerusuhan terjadi didesa padi yang basah oleh air hujan itu. lalu datang pasukan polisi dengan mobilnya 5 kompi truk besar dengan lampunya yang kelapkelip itu, maka sekdes tertangkap basah oleh polisi itu karena menanam pohon ganja di belakang kuil yang digenangi air hujan.
_Friiiiikik…., ada apa ini kok rebut-ribut jangan bergerak kalo bergerak saya tembak kaki kalian sebagai peringatan.

_pak polisi saya tidak bersalah!

_saya juga tak besalah!

_kenapa kalian menyuruh orang-orang kampung di suruh kemari jangan jangan kalian berdua profokator yang selama ini saya cari…

_saya atas nama kapolres belitung 165 anda berdua sekarang ditangkap resmi titik, anda penyebab datangnya banjir didesa ini…
Dan jangan bergerak sekali bergerak saya tembak kepalanya biar mampus.

Akhirnya mereka berdua dijebloskan kepenjara cipinang dijatuhkan hukuman seumur hidup atau mereka membanyar uang sangsi sebesar 12milyar + menguras air yang masih bergenang itu (BANJIR) 
      
SELESASI





Tidak ada komentar:

Posting Komentar