Oleh: Rawedeng Ber_ Jazulee
Banjir
Prolog;
jam 16:30 hujan membasahi kampoeng padi jalan yang menuju
ke pasar tidak ramahtamah penuh dengan sampah yang berserakan, air hujan mulai
naik begenang disetiap tembok dan
halaman rumah-rumah penduduk disana...
Lalu Jam 05:00 Pagi tiba-tiba aku mengigau...
_dimana aku berada?
kenapa tubuhku penuh ilalang!
badanku terasa kaku mungkin aku
sudah mati yang sedang ditelikunga
kepeti mati, kemaren aku masih berada di
kuil dekat rumah pak kades lalu kenapa aku masih bingung!
_kemana pak kades yang baru itu
kelihatanya orang-orang dikampun mulai gaduh dan rusuh, ya...! pak kades yang
sangkal itu rupanya curang. masak jalan yang menuju ke kuil masih belum di
perbaiki lantas kenapa garis merah dihapus segampang itu ya? padahal aku masih siap untuk memperbiakinya
di setiap jalanan rumah-rumah kampung!
_jalan masih rusak batu-batunya
kocarkacir jangan-jangan dikarenakan banjir yang meluap itu, orang itu yang takbertanggung jawab, apakah itu perlu di benahi pikirannya. Sampah-sampah
berkeliaran di sepanjang jalan yang menuju kuil. ah...! aku harus bagaimana
atau kades itu yang harus bagaimana?
_trus bagaimana jadinya setelah
diskusi dipertapaan kades itu.
_nasib orang-orang dikampung
akhir-akhir ini pada rada bingung, setiap tahun tanggul rumahnya jebol! entah
bagai mana. tiba-tiba
_tolong... tolong... tolong...!
kepala desa pingsan
_mengapa beliau pingsan?
_karena beliau kena air hujan yang
kotor!
_ayo.. kuras air itu yang masih
bergenang, panggil orang-orang yang lagi ada kuil itu, ah...! kenapa Pak RT dan
Pak RW memanggil AMBULANCE
_janganjangan dia telinganya mati
sebelah!
_ia... ia... ai...! aku sekdes
datang menolong untuk pak Kades yang pingsan itu, aku kan
sudah bilang jangan sampai meminum air
itu, nah...tu...kan !
jadi pingsan mudahmudahan jiwannya bisa tertolong.
lalu datang Pak Camat dengan beberapa anak buahnya beliau bertanyatanya pada tukang
jahit sepatu?
_ Hei.. Pak Tua apa benar tadi
pagi Pak Kades mengalami musibah?
_Ye... memang benar! semalaman Pak
Kades kerasukan syetan dan terlalu banyak minum air yang kotor...
_lalu kemana para tokoh masyarakat
yang lain?
_mana saya tau!
_Pak Tua...kan ... yang banyak mengetahui imformasi
kriminal, gosib-gosib para artis, trus tentang politik, ekonomi, dan kebudayaan
kampung disini?
_anda lebih pintar dari saya...!
Bapakkan Camat desa disini lagi, masak persoalan yang biasa begitu tidak
mengetahui, yang benar aja! ah...kau, eh maaf kesasar...
_eh... kamu orang sedang bertanya
malah marah marah sama saya, saya seorang Pak Camat, nanti kamu beri sangsi
pasal 55 ayat 9, apa kamu mau di hukum.
_jangan Pak Camat saya masih punya
keluarga dirumah dan anak-anak yang butuh makan, jangan ya...! Pak Camat dulu
itu sangat baik hati, masak sih saya dihukum trus yang jadi pengganti bapak
siapa lagi kalo bukan saya!
_makanya saya bicara tolong
dihormatilah walau sedikit, pasti saya hormati kamu.
anak buah Pak Camat dari belakang datang menggotong bantuan
dengan mobil besarnya lalu datang truk poso yang sangat besar itu. dengan
membawa bantuan korban banjir seperti sembako, bajubaju dan obat-obatan. sekdes
gembira melihat bantuan sudah datang dihalaman kuilnya.
_halo... halo... halo...! orang
orang yang berada dikampung padi kemana kalian pergi saya datang atas nama Pak
Camat yang akan membagikan baju, sembako dan obat-obatan cepat datanglah kemari
entar keburu habis dimakan semut hitam.
_e... e... e...! kamu datang
kesini tampa
salam sedang apa kamu membagi bungkusan itu jangan jangan isinya barang haram,
coba saya periksa persaan lagi tak enak saya lihat kamu berlagak seperti
preman.
_apa saya disangka preman wong
saya datang atas nama Pak Camat desa disini,ah... yang benar saja dan tolong
sopan sedikit sama saya, apa kamu tidak takut kalo kamu bersalah akan dipenjara
karena melanggar pasal55 ayat 9 itu kejam loe...!
_saya
sekdes desa ini kalau mau ditimbang antara kamu dengan saya atau mana yang
lebih berarti anak buah Pak Camat atau saya Sekdes kampung padi disini, dan
orang-oarang dikampoeng pasti memilih saya sebagai yang terbaik.
_baik
kita panggil orang-orang kampung supaya mereka bebas memilih dan memilah siapa
yang terbaik dan siapa yang terkuat, pasti mereka semua memilih saya sitangan
kanan Pak Camat...
suara mulai berbisik-bisik ditelinga mereka
berdua dan terus mulai rame dan rame terus rame sehingga kerusuhan terjadi
didesa padi yang basah oleh air hujan itu. lalu datang pasukan polisi dengan
mobilnya 5 kompi truk besar dengan lampunya yang kelapkelip itu, maka sekdes
tertangkap basah oleh polisi itu karena menanam pohon ganja di belakang kuil
yang digenangi air hujan.
_Friiiiikik….,
ada apa ini kok rebut-ribut jangan bergerak kalo bergerak saya tembak kaki
kalian sebagai peringatan.
_pak
polisi saya tidak bersalah!
_saya
juga tak besalah!
_kenapa
kalian menyuruh orang-orang kampung di suruh kemari jangan jangan kalian berdua
profokator yang selama ini saya cari…
_saya
atas nama kapolres belitung 165 anda berdua sekarang ditangkap resmi titik,
anda penyebab datangnya banjir didesa ini…
Dan
jangan bergerak sekali bergerak saya tembak kepalanya biar mampus.
Akhirnya mereka berdua dijebloskan kepenjara
cipinang dijatuhkan hukuman seumur hidup atau mereka membanyar uang sangsi
sebesar 12milyar + menguras air yang masih bergenang itu (BANJIR)
SELESASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar