Teater Becek
Tempat berbaginya ilmu Bagi yang ingin belajar teater
Senin, 05 Agustus 2013
Rabu, 10 Juli 2013
mengubah hardisk internal ke eksternal
Cara Mengubah Hardisk Internal menjadi Eksternal
Selamat pagii :D
Balik lagi bareng ane di JodyWorld..
Oke sekarang ane bakal ngasih tau caranya merubah hardisk internal PC ke Eksternal..
Itu artinya hardisk internalnya bisa dibawa-bawa ke mana ajaa seperti hardisk eksternal :)
Oke Peralatan yang kita butuhkan :)
1. Hardisk Internal (bebas mau IDE/Sata) bebas mau baru atau bekas
2. USB to IDE/Sata Cable Converter (kalian bisa beli di toko komputer terdekat :) )
3. Adaptor Hardisk (Biasanya udah termasuk di paket pembelian USB to IDE/Sata Converter) bisa diganti juga pake Power Suply
4. Enclosure(Kalo ini terserah mau beli atau kaga..Soalnya ini cuma casing biar keliatan mewah aja gitu :D)
Okedeh kalian tinggal rakit :)
*Tancapkan kabel ide/sata ke socket yang tersedia di hardisk
* Tancapkan adaptor ke hardisk lalu colokan ke sumber listrik
*Saat piringan hardisk mulai berputar colokan kabel usbnya ke laptop atau komputer :D
Tips : Saat sedang dipakai taruh hardisk di tempat yang datar dan bebas sirkulasi.
jangan goyang hardisk jika sedang digunakan karena bisa merusak
Sekian
Selasa, 28 Mei 2013
PERBEDAAN WIN7 DAN WIN8
Perbedaan Dari Windows 7 dan Windows 8
»» Lihat Selengkapnya
1. Tidak Ada Start Button – Metro UI
Bila Anda tidak menyukai Start Button pada Windows versi-versi yang sebelumnya, secara default pada Windows 8 Start Button telah dihilangkan dan digantikan dengan Metro UI (User Interface). Tapi tenang saja, bila Anda keberatan Microsoft mengatakan bahwa akan disediakan cara untuk mengembalikan desktop kembali seperti biasa seperti Windows versi sebelumnya walaupun tetap secara default, UI-nya tetap akan diset baru.
2. Task Manager yang Lebih Sederhana
Mungkin Anda sering melihat tabs yang ada dalam Task Manager, mungkin biasanya yang sering dilihat hanya Applications dan Processes. Di Windows 8, Task Manager hanya akan seperti ini:
Hanya sebuah list aplikasi-aplikasi yang sedang berjalan dan dapat dihentikan dengan sekali klik. Untuk melihat bagian processes cukup klik More details dan Anda akan dapat melihat seperti ini:
3. Perubahan pada Move, Rename, Copy, dan Delete
Bila Anda melakukan copy file apapun, baik satu file maupun banyak file, semua info akan digabungkan menjadi satu kotak dialog. Jadi bila Anda melakukan 5 proses copy yang terpisah, Anda tidak akan melihat 5 kotak dialog seperti biasanya. Selain itu, Anda juga mendapatkan fitur pause. Lihat gambar berikut ini untuk lebih jelasnya.
Bila Anda klik More details, Anda akan dapat melihat kecepatan dan banyaknya data yang sedang di-copy.
4. Windows Explorer Baru
Windows Explorer yang sekarang pun akan menggunakan ribbon interfaceseperti yang mungkin sering Anda lihat pada Office 2007 dan 2010. Seperti inilah tampilannya:
5. Startup Cepat
Lamanya booting sering menjadi permasalahan dalam Windows. Di dalamWindows 8 ada sebuah mode startup yang cepat. Mungkin hal ini seperti melakukan restart pada komputer namun tanpa merestart sepenuhnya. Anda tetap akan melihat sesi baru di mana semua aplikasi telah tertutup seperti restart biasa tapi dengan menggunakan waktu yang jauh lebih sedikit.
6. Browsing Bebas Plugin
Internet Explorer (IE) 10 memiliki perubahan user interface yang cukup signifikan dan juga mengubah pola Anda melakukan browsing. IE 10 lebih menggunakan HTML 5 dibandingkan dengan plugin dan secara default akan berjalan tanpa plugin. Bila Anda membutuhkan sesuatu seperti Adobe Flash untuk membuka sebuah halaman, Anda dapat mengubahnya ke tampilan “desktop”.
7. Booting Lebih Baik
Pada Windows versi-versi sebelumnya bila Anda melakukan booting dengan opsi advanced tampilannya akan sangat membosankan, tampak sama seperti DOS command prompt. Tampilan booting sekarang sangat cantik. Anda akan melihat tampilan yang menarik dengan berbagai pilihan pengaturan.
8. Sign In dengan Windows Live ID
Pada Windows 8, Anda dapat melakukan sign in dengan Windows Live. Dengan integrasi SkyDrive, sekarang Anda dapat sign in dengan Windows Live dan mendapatkan file, pengaturan, aplikasi, dan lain-lain yang tersimpan. Anda dapat masuk ke Windows 8 pada mesin yang lain.
Fitur ini juga akan menyimpan semua favorites di IE, wallpaper desktop, dan lain-lain. Anda dapat membeli tempat penyimpanan ekstra dan menyimpan file-file Anda pada SkyDrive dan mengaksesnya secara online dengan menggunakan mobile device seperti iPad, Iphone, dan Android.
9. Refresh dan Reset
Ada dua fitur baru pada Windows 8 yaitu opsi refresh dan reset. Reset akan membuang semua data personal, aplikasi, dan pengaturan kemudian menginstall ulang Windows. Refresh akan menyimpan semua data, aplikasi, dan pengaturan, kemudian menginstall ulang Windows. Pada Windows versi sebelumnya, akan cukup sulit untuk menginstall ulang Windows tanpa menghapus semua personal data. Opsi ini pun dapat digunakan saat booting sehingga bila Anda mengalami masalah dalam booting, Anda tetap dapat menggunakan fitur ini.
10. Scaling untuk Ukuran Layar yang Berbeda-Beda
Windows 8 memungkinkan Anda untuk melakukan scaling atau pengubahan ukuran ke resolusi layar, ukuran layar, dan densitas pixel yang berbeda. Anda dapat menggunakan Windows 8 di berbagai tempat mulai dari Windows phone sampai kepada layar 30 inchi dengan resolusi 2560×1600. Sebagian besar aplikasi Windows 8 akan didesain untuk secara otomatis mengatur dirinya sendiri di berbagai ukuran layar dan menampilkan lebih banyak atau lebih sedikit konten berdasarkan ukuran.
nah sekian artikel kali ini tentang 10 perbedaan windows 7 dan windows 8semoga artikelnya bermanfaat wassalamualaikum wr.wb
Bila Anda tidak menyukai Start Button pada Windows versi-versi yang sebelumnya, secara default pada Windows 8 Start Button telah dihilangkan dan digantikan dengan Metro UI (User Interface). Tapi tenang saja, bila Anda keberatan Microsoft mengatakan bahwa akan disediakan cara untuk mengembalikan desktop kembali seperti biasa seperti Windows versi sebelumnya walaupun tetap secara default, UI-nya tetap akan diset baru.
2. Task Manager yang Lebih Sederhana
Mungkin Anda sering melihat tabs yang ada dalam Task Manager, mungkin biasanya yang sering dilihat hanya Applications dan Processes. Di Windows 8, Task Manager hanya akan seperti ini:
Hanya sebuah list aplikasi-aplikasi yang sedang berjalan dan dapat dihentikan dengan sekali klik. Untuk melihat bagian processes cukup klik More details dan Anda akan dapat melihat seperti ini:
3. Perubahan pada Move, Rename, Copy, dan Delete
Bila Anda melakukan copy file apapun, baik satu file maupun banyak file, semua info akan digabungkan menjadi satu kotak dialog. Jadi bila Anda melakukan 5 proses copy yang terpisah, Anda tidak akan melihat 5 kotak dialog seperti biasanya. Selain itu, Anda juga mendapatkan fitur pause. Lihat gambar berikut ini untuk lebih jelasnya.
Bila Anda klik More details, Anda akan dapat melihat kecepatan dan banyaknya data yang sedang di-copy.
4. Windows Explorer Baru
Windows Explorer yang sekarang pun akan menggunakan ribbon interfaceseperti yang mungkin sering Anda lihat pada Office 2007 dan 2010. Seperti inilah tampilannya:
5. Startup Cepat
Lamanya booting sering menjadi permasalahan dalam Windows. Di dalamWindows 8 ada sebuah mode startup yang cepat. Mungkin hal ini seperti melakukan restart pada komputer namun tanpa merestart sepenuhnya. Anda tetap akan melihat sesi baru di mana semua aplikasi telah tertutup seperti restart biasa tapi dengan menggunakan waktu yang jauh lebih sedikit.
6. Browsing Bebas Plugin
Internet Explorer (IE) 10 memiliki perubahan user interface yang cukup signifikan dan juga mengubah pola Anda melakukan browsing. IE 10 lebih menggunakan HTML 5 dibandingkan dengan plugin dan secara default akan berjalan tanpa plugin. Bila Anda membutuhkan sesuatu seperti Adobe Flash untuk membuka sebuah halaman, Anda dapat mengubahnya ke tampilan “desktop”.
7. Booting Lebih Baik
Pada Windows versi-versi sebelumnya bila Anda melakukan booting dengan opsi advanced tampilannya akan sangat membosankan, tampak sama seperti DOS command prompt. Tampilan booting sekarang sangat cantik. Anda akan melihat tampilan yang menarik dengan berbagai pilihan pengaturan.
8. Sign In dengan Windows Live ID
Pada Windows 8, Anda dapat melakukan sign in dengan Windows Live. Dengan integrasi SkyDrive, sekarang Anda dapat sign in dengan Windows Live dan mendapatkan file, pengaturan, aplikasi, dan lain-lain yang tersimpan. Anda dapat masuk ke Windows 8 pada mesin yang lain.
Fitur ini juga akan menyimpan semua favorites di IE, wallpaper desktop, dan lain-lain. Anda dapat membeli tempat penyimpanan ekstra dan menyimpan file-file Anda pada SkyDrive dan mengaksesnya secara online dengan menggunakan mobile device seperti iPad, Iphone, dan Android.
9. Refresh dan Reset
Ada dua fitur baru pada Windows 8 yaitu opsi refresh dan reset. Reset akan membuang semua data personal, aplikasi, dan pengaturan kemudian menginstall ulang Windows. Refresh akan menyimpan semua data, aplikasi, dan pengaturan, kemudian menginstall ulang Windows. Pada Windows versi sebelumnya, akan cukup sulit untuk menginstall ulang Windows tanpa menghapus semua personal data. Opsi ini pun dapat digunakan saat booting sehingga bila Anda mengalami masalah dalam booting, Anda tetap dapat menggunakan fitur ini.
10. Scaling untuk Ukuran Layar yang Berbeda-Beda
Windows 8 memungkinkan Anda untuk melakukan scaling atau pengubahan ukuran ke resolusi layar, ukuran layar, dan densitas pixel yang berbeda. Anda dapat menggunakan Windows 8 di berbagai tempat mulai dari Windows phone sampai kepada layar 30 inchi dengan resolusi 2560×1600. Sebagian besar aplikasi Windows 8 akan didesain untuk secara otomatis mengatur dirinya sendiri di berbagai ukuran layar dan menampilkan lebih banyak atau lebih sedikit konten berdasarkan ukuran.
nah sekian artikel kali ini tentang 10 perbedaan windows 7 dan windows 8semoga artikelnya bermanfaat wassalamualaikum wr.wb
Kudeta
KUDETA
Sebuah Naskah Teater Remaja
Oleh:
JONED SURYATMOKO
PEMAIN
LINDA, siswi kelas II,
HELEN, siswi kelas II,
BUNGA, siswi kelas II,
RATNA, siswi kelas II,
NUNGKI, siswi
kelas III, mantan Jagoan
MEYMEY, siswi
kelas III, mantan Jagoan
KANDI, siswi kelas III,
mantan Jagoan
BRIAN, siswa kelas III,
idola kelas II dan III,
PAK ISWADI, guru
pendamping OSIS, masih agak muda
KEPALA SEKOLAH, galak,
hampir pensiun
IBU, ibu LINDA
Untuk adegan hiruk-pikuk bisa ditambahkan lebih banyak
figuran, para siwa dan siswi yang lain
WAKTU
Sekarang
TEMPAT
SMA di Indonesia, halaman sekolah,
Kamar LINDA, Dalam hati LINDA
(selera lokal disesuaikan)
SINOPSIS KUDETA
Tahun
ajaran baru sudah mulai. Murid kelas III yang baru akan segera menghadapi ujian
nasional dan terlalu sibuk mengikuti bimbingan belajar. Kinilah saatnya bagi
murid-murid kelas II yang baru untuk melakukan kudeta merebut kekuasaan jagoan
sekolah mereka.
Empat
murid kelas II, yakni LINDA, HELEN, BUNGA dan RATNA menyadari hal itu.
Mereka tahu bahwa mereka harus segera menyusun rencana untuk segera menunjukkan
bahwa merekalah jagoan murid perempuan di sekolah. Dengan demikian mereka bisa
menguasai kantin, halaman sekolah dan juga toilet.
Masalah
muncul ketika ternyata aksi kudeta mereka mengalami banyak halangan. Murid
kelas III belum rela melepaskan jabatan jagoan mereka, Bunga dan Ratna sudah
harus mengikuti bimbingan belajar sejak kelas II. Linda tertinggal sendiri
ketika ternyata Helen juga sudah berhasil mendapatkan murid kelas III yang menjadi
idola mereka.
Satu
kesempatan tersedia ketika Linda ditawari menjadi Ketua OSIS, Namun tawaran itu
ditolaknya. Baginya menjadi jagoan dengan jabatan hasil pemberian sekolah tidak
akan membanggakan. Ia juga menyadari bahwa ia harus tetap siap mewujudkannya
sendiri. Karena itulah kemenangan sebenarnya.
OPENING
Panggung
dibiarkan lengang beberapa saat. Hanya ada beberapa kursi. IBU berdiri dengan
tegak di ujung kanan panggung! Memandang ke arah entah!! Ingin berkata sesuatu
dan selalu ingin berkata sesuatu. Lampu boleh terang boleh temaram. Tidak ada
suara apapun! Pelan-pelan selembar demi selembar kertas putih jatuh dari
langit-langit panggung. Selembar demi selembar! Penonton dibiarkan menikmati
jatuhnya kertas-kertas tersebut dalam diam! Setelah beberapa saat.
OS.
LINDA : (seperti bicara pada dirinya sendiri) Setiap kali aku
menikmati liburan panjang dan bermalas-malasan, Ibu selalu mengingatkan aku.
Dengan sedikit omelan tentu saja!
IBU :
(tiba-tiba, melengking dari ujung kanan panggung) Beras sekarang mahal!
Minyak semakin mahal. Sekolah juga mahal! Tidak ada yang murah sekarang!
Jadi…kamu harus belajar dengan benar!!
OS.
LINDA : Katanya, aku harus bersyukur karena masih bisa sekolah. Banyak
orang yang ingin sekolah tapi tak bisa sekolah, sementara aku, kata ibu,
menyia-nyiakan sekolah.
IBU :
(tiba-tiba lagi, melengking dari ujung kanan panggung) Masa..sama anak
sendiri ibu tega? Ibu tidak menyalahkanmu. Ibu tidak memaksamu! Kamu bebas
berkegiatan apa saja! Tapi jangan lupa belajar!!!
Ketika IBU
bicara, LINDA muncul dengan seragam sekolah dan tas, membawa buku hariannya,
berjalan perlahan ke arah salah satu kursi. Kemudian duduk. Ia membuka bukunya,
dan meneruskan menulis.
OS.
LINDA : Ibu tidak tahu, bahwa liburan kali ini aku benar-benar menginginkan
masuk sekolah kembali. Bukan karena aku ingin belajar lagi, tapi karena akan
ada sesuatu yang berbeda.
IBU :
(melengking lagi) Asal kamu tahu, Ibu percaya padamu!!!!
OS
LINDA : Selama liburan aku membaca sejarah ini. Lebih dari sepuluh kali
kudeta terjadi di Paraguay. Banyak pemimpin di Negara Amerika Selatan ini yang
digulingkan dan digantikan dengan paksa. Tahun 1904 Juan Gaona melakukan kudeta
dan menjadi presiden. Tahun 1905 Dr. Cecilio Baez melakukan kudeta. Emiliano
Gonzales melakukan kudeta tahun 1908 dan Liberato Marcial Rojas melakukan
kudeta tahun 1911. Sementara pada tahun 1912 kudeta dilakukan Dr. Pedro Pena.
Kemudian, seperti kebiasaan kudeta berikutnya berkali-kali terjadi. Tahun 1921
Dr. Manuel Gondra dipaksa mengundurkan diri.
IBU :
(tiba-tiba lagi) Jangan nakal! Jangan nakal!!
OS.
LINDA : Pada tahun 1936 Kolonel Rafael Franco juga melakukan kudeta. Tahun
1937 Dr. Felix Paiva kudeta. Jendral Higinio Morinigo kudeta tahun 1940. Tahun
1948 Dr. Juan Natalico Gonzales dikudeta dan……
IBU :
(tiba-tiba lagi) Jangan nakal! Jangan nakal!!Jangan!!
OS
LINDA : tahun 1989 Jendral Adres Rodriguez melakukan kudeta.
IBU :
(lebih pelan, hampir putus asa!!) Jangan!!
PAUSE!
IBU
terdiam tertahan!! Mendesis-desis entah apa yang diucapkannya. Seperti ingin melarang
seseorang. LINDA berhenti menulis dan melihat kertas-kertas yang masih jatuh.
Tidak sesuatupun terjadi. Ia lalu menulis kembali.
OS.
LINDA : Tahun ini aku sudah naik kelas II. Aku merasa sudah waktunya
melakukan kudeta. Menggulingkan kekuasaan murid kelas III. Akan ada yang
membuktikan siapa yang akan menjadi siswi jagoan di sekolah ini. Mereka harus
turun!! Kelas III harus segera turun!!! Segera!!
IBU :
Jangan nakal!!!!!!!!! Sudah Ibu bilang, Jangan nakal!!!
Lalu IBU
berlari EXIT dengan cepat sambil terus berteriak!! Seperti tak ingin terlambat!
LINDA melihat lembaran kertas terakhir jatuh.
Musik
sepotong, tapi menyentak!!
Panggung
menjadi terang!!
BAGIAN
I
Halaman
sekolah
1.
Sebelum
kertas menyentuh lantai, muncul HELEN, BUNGA dan RATNA dengan teriakan-teriakan
kegirangan. Suasana menjadi gaduh.
HELEN
: (pamer pada LINDA) AKu tahu aku harus minta maaf! Karena aku
tidak membawa oleh-oleh. Tapi asal kalian tahu, aku melewatkan liburan terindah
kali ini! Tidak terceritakan, tidak terkatakan!
LINDA :
Sayangnya, juga tidak ingin ditanyakan!
BUNGA :
Memang kamu liburan dimana? Paling ke rumah nenek!
Disambut
ketawa yang lainnya.
LINDA :
Ini liburan! Kita bebas kemana saja kan!
BUNGA :
Iya, nih! Susah kalau liburan! Kerjaanya makan terus! Kita jadi gendut semua
nih! Lihat!
BUNGA
menunjukkan badannya
RATNA :
Itu sih memang sudah gendut sebelum liburan!
Yang lain
ketawa. BUNGA juga. Lalu masing-masing saling memeriksa satu yang lainnya.
Kulit mereka, pipi mereka, pinggul, kaki..sampai…
LINDA :
(pada BUNGA) Wah,..kamu pakai tas baru ya!! He.. he… he… kaya anak SD
saja, naik kelas pakai tas baru!!
BUNGA :
Ih..ini hadiah!! Aku tidak minta dibelikan kok …!!!
HELEN :
Tapi minta hadiah!!! Sama saja!!!
LINDA :
kalian merasa berbeda?
HELEN :
maksudnya?
BUNGA :
ya, tentu saja!
LINDA :
Aku merasa lebih.hm……apa ya…!
RATNA :
Aku tidak merasa apa-apa!
LINDA :
Kita sudah kelas II!
BUNGA :
Lantas?
HELEN :
aku tahu! Aku tahu! Kita jadi terasa lebih tua!
RATNA :
memang kita tambah umur kan?
LINDA :
Bukan itu! Kita merasa lebih tua karena di sekolah ini kita sekarang punya….
HELEN :
adik kelas!
RATNA dan
BUNGA menutup mulutnya!
RATNA :
Benar juga!
BUNGA :
Kita sekarang bukan yang paling bontot di sekolah ini.
LINDA :
sekarang kita punya adik kelas. Kalian perhatiakan murid kelas I. Tahun lalu
kita seperti itu! Dan, kalau kalian ingat….pengalamana buruk!
BUNGA :
Ehm..aku tidak akan melupakan perlakukan kakak kelas tahun lalu!
Yang lain
tertawa. Suasana ribut kembali!!
2.
Lalu tanpa
mereka sadari muncul siswi-siswi kelas III. Mereka adalah NUNGKI, MEYMEY dan
KANDIi. Masing-masing langsung diam.
NUNGKI :
(menyindir LINDA) Wah, kayaknya ada yang tidak jadi dikeluarkan dari
sekolah nih!
KANDI :
Iya…atau jangan-jangan ibunya merengek-rengek ke Kepala Sekolah supaya dia tidak
dikeluarkan….
NUNGKI,
KANDI dan MEYMEY terbahak.
LINDA :
Heh! Aku tidak mungkin dikeluarkan dari sekolah hanya karena pernah menjambak
rambutmu dan memasukkanmu ke dalam bak mandi!!
Teman-teman
LINDA tertawa. Juga LINDA. Wajah NUNGKI jadi semakin marah!
MEYMEY :
Memang sih! Tapi emang enak jadi junior, jadi pecundang? Heh? Sudah menjadi
peraturan tidak tertulis, kalian para adik kelas harus tunduk pada kakak kelas!
Tidak ada tawar menawar. Kalian harus cium tangan pada kakak kelas. Ayo…..
MEYMEY
mengulurkan punggung telapak tangannya seperti mempersilahkan mencium tangan.
LINDA dan kawan-kawan tampak geram.
HELEN :
Kalian memang kelewatan!! Kalian sudah tua! Sudah bau tanah!! Sebentar lagi
juga keluar dari sekolah ini.
Teman-teman
HELEN menyoraki!!!
KANDI :
Sebentar lagi? Tidak salah tuh? Kami masih setahun di sini! Itu artinya, kami
masih punya setahun untuk menindas kalian!! Tahu?
BUNGA :
Ya..! tapi kalian harus menghadapi jam tambahan setiap hari. Kalian harus
menghadapi ujian akhir!!
NUNGKI :
Jangan salah! Kami masih cukup pintar untuk menghadapi ujian dan tetap menjadi
jagoan!! Kalian? Hm…sepertinya masih harus banyak belajar?
BUNGA :
Mungkin! Tapi bagaimana dengan ….?
NUNGKI :
Pacar? Hm….murid-murid kelas III terlalu malas buat pacaran dengan adik kelas!
Kalian kan manja! Anak kecil! Kolokan! Mereka lebih senang pacaran dengan
kami!!
Pada saat
berbicara seperti itu NUNGKI sudah yakin benar pada omongannya. Lalu BRIAN,
idola anak-anak kelas III dan II muncul dengan langkahnya yang mantap. Ia
menghampiri NUNGKI ingin mengucapkan sesuatu. Tapi NUNGKI menempelkan jari
temunjukkanya di bibir BRIAN. Meminta pacaranya itu menahan pembicaraan.
BRIAN :
Hm…….
NUNGKI :
Brian, nanti saja ya!! Aku baru sibuk mengajari adik-adik kelas ini
sopan-santun dan kepribadian. Nanti aku temui kamu! Ya?
BRIAN
semula agak ragu-ragu, namun kemudian dia meninggalkan NUNGKI. BRIAN masih
sempat melirik murid-murid kelas II, seperti ingin mengucapkan sesuatau tapi
tak jadi. BRIAN lalu EXIT.
LINDA dan
teman-temannya nampak geram dengan kecentilan musuhnya itu. Teman-teman NUNGKI
nampak puas.
MEYMEY :
Bagaimana? Kalian masih belum percaya kalau murid kelas III lebih suka pada
kami?
RATNA :
Tunggu saja saatnya!! Tapi bagaimanapun kalian sudah kelas III. Sudah saatnya
kalian………….
Belum
selesai RATNA mengucapkan kalimatnya, muncul KEPALA SEKOLAH yang berdiri
dengan garang membawa pengeras suara! Pak ISWADI berdiri sampingnya seperti
ajudan.
KEP.
SEK : PERHATIANNNNN!!! Perhatian semuanya!! Sebagai Kepala Sekolah
saya mengingatkan pada kalian semua, khususnya murid-murid kelas III. Kalian
semua harus belajar lebih giat lagi, karena pada tahun ajaran ini kalian harus
menghadapi ujian akhir. Persiapkan dengan sungguh-sungguh, supaya kelak kalian
bisa diterima di perguruan tinggi yang bergengsi!! Saya sebagai Kepala Sekolah,
sekali lagi mengingatkan: UJIAN!!!!!!!!!
MUSIK
menghentak.
Murid-murid
kelas III yakni NUNGKI, MEYMEY dan KANDI langsung panik. Mereka berlarian.
KEPALA SEKOLAH masih juga mengulangi kata-kata ujian.
3.
LINDA dan
kawan-kawan lebih lega setelah melihat murid-murid kelas III pergi. KEPALA
SEKOLAH dan PAK ISWADI mendekati LINDA dkk.
KEP.SEK :
Kalian jangan senang dulu! Tahun depan giliran kalian!!
LINDA dkk
mengangguk hormat. KEPALA SEKOLAH melangkah pergi dengan membawa pengeras suara
dan terus meneriakkan ujian. PAK ISWADI mengikuti dari belakang. Namun ia
kembali lagi, sementara KEPALA SEKOLAH keluar.
P.
ISWADI : Ehm…..LINDA?
LINDA :
Ya, Pak? Ada apa?
P.
ISWADI : Bapak berharap tahun ini sekolah kita lebih banyak mendapatkan
prestasi. Kelas III sudah akan mulai menyiapkan diri untuk Ujian Nasional.
Jadi, tanggung jawab kalian kelas II untuk mewakili sekolah kita di banyak
acara. Kamu paham?
LINDA :
Paham Pak!
BUNGA :
Apa sudah ada undangan untuk acara-acara dengan sekolah lain, Pak?
P.
ISWADI : Belum! Tapi kita bisa memperkirakan kalau acara-acara rutin
tahunan tetap akan berjalan. Untuk itu kalian juga harus membuat banyak
persiapan.
LINDA :
Tapi, tentu tidak hanya kami yang menyiapkan semua ini kan, Pak?
HELEN :
Ya, Pak! Biasanya kami hanya terlbat di acara olah raga saja! Sesekali membantu
anak-anak musik dan teater memeriahkan suasana! Kami hanya penggembira.
P.
ISWADI : Benar begitu Linda?
LINDA :
Ya, Pak!
P.
ISWADI : Bapak tahu itu! Tapi saya mengatakan hal ini karena akan ada
perubahan dengan itu. Saya mencalonkan Linda untuk menjadi Ketua OSIS periode
mendatang. Dengan begitu, Linda akan banyak mengurusi hal-hal lain juga.
LINDA :
Itu kalau saya terpilih.
P.ISWADI :
Saya yakin kamu yang akan terpilih.
LINDA :
Kalau begitu saya mengundurkan diri saja sebelum dicalonkan. Saya tidak
bersedia.
PAUSE
PAK ISWADI
membuang nafas panjang seperti tahu seperti apa jawaban LINDA. Ia hanya melihat
LINDA dan teman-temannya. Lalu
P.ISWADI :
Baiklah, saya tidak memaksa. Tapi kamu pikirkan lagi Linda! Kalau kamu berubah
pikiran hubungi saya. Dan saya yakin, kamu akan berubah pikiran!
LINDA :
Baik, Pak! Kita lihat nanti perkembangannya!
PAK ISWADI
lalu hendak EXIT. Tapi ia teringat sesuatu lalu kembali lagi.
P.
ISWADI : Kamu tidak ada masalah dengan kelas III kan?
LINDA :
(kaget) Tidak Pak!
P.
ISWADI : Baik!
PAK ISWADI
lalu EXIT.
4.
LINDA dan
kawan-kawan melihat kepergian P. ISWADI. Begitu guru mereka itu pergi,
HELEN :
Kenapa?
LINDA :
Apanya yang kenapa?
RATNA :
kenapa kamu tolak tawaran tadi?
BUNGA :
Tidak semua murid di sekolah ini ditawari Pak Iswadi menjadi Ketua OSIS!!
LINDA :
kalian ingin tahu kenapa?
Ketiga
temannya mengangguk
LINDA :
Karena, kalau aku menerima tawaran menjadi ketua OSIS, aku tidak akan punya
waktu untuk bertukar jajan dengan kalian waktu istirahat. Gak ada waktu untuk
nonton DVD bareng kalian. Jadi, aku lebih memilih kalian!
HELEN :
Tapi Lin, …
LINDA :
Itu baru alasan pertama. Alasan kedua adalah, aku akan mengajak kalian untuk
menghajar anak-anak kelas III.
BUNGA :
wah, kamu cari mati!
RATNA :
Mana bisa kita mengalahkan kelas III.
LINDA :
Percaya deh!!! Kelas III sudah tidak punya gigi. Ini adalah saat yang tepat
untuk menyingkirkan mereka. Heh…
Ketiga
kawannya diam.
LINDA :
Sekarang kalian pikir! APa kalian tidak risih melihat kelas III yang sok tua
itu menguasai kantin! Makan sambil teriak-teriak seperti di rumah nenek mereka
sendiri? Apa kalian mau setiap kali dapat giliran terakhir di toilet sampai
antrian kelas III habis? Kalian mau, semua murid ganteng kelas III yang jago
basket, jago main gitar, jago bikin film pendek dan, jago game online
semua jadi pacar kelas III, dan menganggap kita hanya anak-anak lulusan SMP?
He?
Ketiga
kawanya diam. Masih diam.
LINDA :
Aku tidak mau! Aku yakin sekarang saatnya menjatuhkan mereka. Ini waktu yang
tepat. Kalian lihat tadi bagaimana sebentar lagi mereka bakalan kerepotan
menghadapi ujian nasional? Ini saat yang tepat!
HELEN :
Lantas apa rencanamu?
LINDA :
Mulai besok, kita yang akan teriak-teriak di kantin. Kelas I tidak akan berani
mengganggu kita karena mereka masih baru.
RATNA :
tapi kelas III bakalan marah besar!
LINDA :
Ya, tapi mereka tidak akan berani berbuat apa-apa.
BUNGA :
Kenapa? Karena Kepala Sekolah sudah kasih peringatan supaya mereka siap-siap ujian
nasional?
LINDA :
Persis!!! Mereka tidak akan berani ambil resiko.
Linda
melihat teman-temannya, memberi mereka waktu untuk berpikir. Muncul IBU
menyeberang panggung sambil berteriak
IBU :
Sudah Ibu bilang, jangan nakal!
IBU lalu
EXIT. LINDA masih memberi waktu.
LINDA :
Bagaimana?
Mereka
tidak menjawab. Tapi wajah LINDA menangkap tanda bahwa ia mendapat dukungan
mereka.
Lampu
BLACK OUT. Musik menghentak.
BAGIAN II
Kamar
LINDA
1.
LINDA
nampak sedang membuka-buka tasnya. Mencari sesuatu. Ditemukannya buku harian.
Dibuka, hendak menulis sesuatu. Lalu HP-nya berbunyi. Di ujung panggung yang
lain sepotong cahaya untuk BRIAN yang sedang menelepon LINDA.
LINDA :
Halo?
BRIAN :
Halo, Linda!
LINDA :
Siapa ya?
BRIAN :
Apa penting kamu tahu siapa aku?
LINDA
: Penting! Karena kamu menelepon aku!
BRIAN :
Simpan nomerku. Ini aku, BRIAN!
LINDA
menutup mulutnya. Lalu buru-buru merapikan diri.
BRIAN :
Haloooo…Linda? Kamu masih di sana?
LINDA :
Hm…hm….ya!
BRIAN :
Tidak perlu gugup!
LINDA :
Ak…aku…tt…idak….gu…gugup!!
BRIAN :
Ok, AKu tahu kamu tidak gugup. Aku tahu dari suaramu.
PAUSE.
LINDA mengambil nafas panjang dan membuangnya ke samping, menjauhi HP di dekat
mulutnya.
BRIAN :
Sedang apa kamu?
LINDA :
Sedang nunggu teman.
BRIAN :
Aku mengganggu ya?
LINDA :
Hm…belum!
BRIAN :
(tertawa) Kamu lucu! Dan..juga cantik!
LINDA
hanya diam. Melihat gelagat aneh pada BRIAN!
BRIAN :
Kamu besok malam ada acara?
LINDA :
Hm…Dengar BRIAN! Aku …aku tidak bisa!
IBU muncul
menghampiri LINDA yang sedang menelepon. Berdiri di pintu kamar LINDA.
IBU :
Lin, teman-temanmu sudah datang!
LINDA :
Sebentar, Bu!
IBU :
Ibu suruh mereka masuk ya?
LINDA
: (berpikir sebentar) YA!
IBU EXIT.
LINDA meneruskan menelepon.
BRIAN :
Siapa tadi?
LINDA :
Ibuku! Temen-temanku sudah datang, katanya!
BRIAN :
Apa yang mau kamu ucapkan tadi?
LINDA :
yang mana?
BRIAN :
sebelum Ibumu datang.
LINDA :
…aku Cuma mau bilang kalau..aku tidak bisa!
BRIAN :
kenapa?
LINDA :
Pokoknya tidak bisa! Sudah ya!
LINDA
menutup telepon! BRIAN di ujung pangung yang lain kaget. Ia membuang nafas
panjang lalu EXIT.
2.
Dari arah
panggung lain (arah dimana Ibu EXIT), IBU, HELEN dan BUNGA muncul.
IBU :
Kalian pasti semakin banyak tugas sekolahnya ya?
HELEN :
Memang, Tante! Tapi kalau dikerjakan bersama kan jadi mudah.
IBU
tertawa senang.
IBU :
Sering-seringlah main kemari. Ajak Linda belajar! Tuh, dia sudah menunggu
kalian di dalam kamar! Tante tinggal dulu ya!
BUNGA :
Baik, Tante!
IBU lalu
EXIT. HELEN dan BUNGA masuk kamar LINDA.
LINDA :
Lama banget?
HELEN :
Hm..ada masalah!
LINDA :
Masalah apa?
HELEN
tidak menjawab! Hanya melihat ke arah BUNGA!
LINDA :
(ke arah BUNGA) Masalah apa?
BUNGA :
AKu harus mengikuti bimbingan belajar mulai tahun ini! Aku tidak bisa ikut
rencana kalian untuk menghajar Kelas III. Aku tidak akan punya waktu lagi! Aku
akan jadi sesibuk Ketua OSIS. Atau mungkin…lebih sibuk!
LINDA :
Kamu tidak bisa menawar?
BUNGA :
Menawar itu berarti melawan! Melawan berarti mencari mati!
HELEN :
(pada LINDA) Lalu apa rencanamu?
LINDA :
harus tetap dilakukan! Hanya Bunga yang tidak bisa! Kita masih bertiga!
BUNGA :
Maaf ya Lin, Karena aku semua berantakan!
LINDA :
Kalau boleh tahu kapan kamu tahu kalau kamu bakalan ikut bimbiungan belajar?
BUNGA :
Sejak minggu terakhir liburan!
HELEN :
Jadi sebenarnya kamu sudah tahu lama?
BUNGA
mengangguk.
LINDA :
kenapa baru bilang sekarang?
BUNGA :
Aku mencoba menawar seperti usulmu tadi. Tapi yang sekarang ini sudah keputusan
final. Aku tidak bisa menawar lagi.
PAUSE
HELEN :
Sebenarnya kita kan bisa belajar kelompok.
BUNGA :
Aku sudah katakan itu pada ayahku, tapi katanya belajar kelompok tidak menjamin
aku dapat universitas bagus.
LINDA :
memang kalau bimbingan tes kamu dapat jaminan?
BUNGA :
tidak juga! Tapi kata ayah, peluangnya lebih besar!
PAUSE
BUNGA :
Maaf ya! Aku tidak bisa ikut!
LINDA :
Tapi kalau kita nongkrong di kantin kan kamu masih bisa ikut?
BUNGA :
kayaknya tidak juga! Ayahku menitipkan aku ke sekolah! Aku memang masih bisa ke
kantin. Tapi hanya untuk istirahat! Tidak untuk menyerang kelas III.
PAUSE
Suasana
menjadi kaku. Masing-masing tidak tahu apa yang harus
dilakukan.
BUNGA :
Maaf, ya Lin!
LINDA :
Tidak apa-apa! Kita masih ada bertiga!
RATNA
muncul tiba-tiba.
RATNA :
Aku juga tidak bisa!
Semua
menoleh ke arah RATNA yang baru saja muncul!
LINDA :
maksudmu?
RATNA :
aku juga harus bimbingan belajar!
HELEN :
tapi kita belum akan ujian nasional!
LINDA :
Ujian kita masih tahun depan.
RATNA dan
BUNGA diam. Lalu di ujung panggung yang lain, yang tadi digunakan oleh BRIAN
muncul KEPALA SEKOLAH dan PAK ISWADI.Sepotong cahaya untuk mereka berdua.
KEPALA SEKOLAH berbicara dengan pengeras suara! LINDA dkk berbicara dalam
ketakutan dan kepanikan!
KEP.
SEK : PERHATIANNNNN!!! Perhatian semuanya!!
BUNGA :
(tiba-tiba, yang sudah merasa tertekan) Kepala Sekolah selalu
mengingatkan kita!
LINDA :
tapi itu untuk kelas III. Bukan untuk kita.
KEP.SEK :Sebagai
Kepala Sekolah saya mengingatkan pada kalian semua, khususnya murid-murid kelas
III.
HELEN :
Ya, itu untuk kelas III.
KEP.SEK :
Kalian semua harus belajar lebih giat lagi, karena pada tahun ajaran ini kalian
harus menghadapi ujian akhir. Persiapkan dengan sungguh-sungguh, supaya kelak
kalian bisa diterima di perguruan tinggi yang bergengsi!!
BUNGA :
tapi kenapa ibu menyuruhku bimbingan belajar?
KEP.SEK :
Saya sebagai Kepala Sekolah, sekali lagi mengingatkan: UJIAN!!!!!!!!!
LINDA,
HELEN, BUNGA dan RATNA saling pandang. BUNGA dan RATNA sangat ketakutan. Mereka
menyambar tasnya dan berlari keluar! LINDA memanggil. HELEN berlari menyusul.
Pada saat itu KEPALA SEKOLAH dan PAK ISWADI keluar.
Mereka
EXIT. Semua EXIT! Hanya tinggal LINDA
MUSIK
SEPOTONG tapi gaduh!
3.
LINDA
melihat pada HP-nya. Lalu ia memencet dua kali! Memencet nomer BRIAN yang sudah
tersimpan. Di ujung panggung yang lain BRIAN muncul dengan cahaya sepotong.
BRIAN :
Sudah berubah pikiran?
LINDA :
Besok kita ketemu! Istirahat kedua!
BLACK OUT
MUSIK!
Meneruskan potongan sebelumnya!
BAGIAN III
Taman
Sekolah. Pada sebuah bangku!
1.
BRIAN
menunggu LINDA di sebuah bangku taman sekolah. Tampak tenang dan yakin kalau
LINDA akan datang. HELEN muncul dengan canggung.
BRIAN :
Hi!
HELEN :
Hm…… Tunggu saja! Sebentar lagi dia juga ke sini!
BRIAN :
Dia titip pesan apa?
HELEN :
Tidak ada pesan apa-apa! Dia hanya bilang kamu tunggu saja di sini!
BRIAN :
Hm..baik! Tidak masalah!
HELEN
hampir EXIT. Tapi,
BRIAN :
(berteriak) tapi dia pasti ke sini?
HELEN :
(berteriak) Dia bilang dia bakalan ke sini! Tunggu sajaaaa…!
BRIAN
sendirian di bangku taman. Sesekali masih melihat HELEN yang menghilang. Dari
arah panggung lain muncul LINDA.
LINDA :
Maaf, kamu harus menunggu!
BRIAN :
Maaf juga, ….!
LINDA :
Untuk apa?
BRIAN :
Tidak untuk apa-apa! Hanya supaya kita impas!
LINDA
tertawa. BRIAN juga. PAUSE
LINDA :
Ada yang mau kamu katakan?
BRIAN :
Bukannya kamu yang mengajak aku ketemu?
LINDA :
Ya, tapi karena kemarin kamu mengajak kita ketemu!
BRIAN :
Eh…..kalau aku ya karena hanya ingin ketemu.
LINDA
terdiam.
LINDA :
Aku khawatir, …ehm….
BRIAN :
Aku sudah putus dengan Nungki.
LINDA
mengerutkan kening dan menahan gembira. Seperti menemukan sesuatu yang
diharapkan.
LINDA :
kenapa?
BRIAN :
Dia terlalu banyak belajar!
LINDA :
kalian kan memang sudah kelas III. Kalian akan menghadapi ujian nasional.
BRIAN :
Ya, tapi bukan itu kesepakatanku dengan Nungki dulu. Kami akan tetap jalan.
Tapi yang sekarang terjadi, dia jadi tidak asyik lagi kalau diajak jalan.
LINDA :
Aku juga tidak asyik kalau diajak jalan!
BRIAN :
Tidak kalau dengan aku!
LINDA :
Karena aku memang tidak bisa!
BRIAN :
kenapa?
LINDA :
Hm….aku juga tidak bisa jawab sekarang.
BRIAN :
Bisa kita coba dulu?
LINDA
menggeleng. BRIAN tidak memaksa. Dengan langkah agak lesu dia. meninggalkan
LINDA sendiri.
2.
HELEN
muncul dari arah yang lain.
HELEN :
kenapa dia pergi? Kenapa tidak kamu teruskan?
LINDA :
dia hanya akan menganggu rencana kita!
HELEN :
tapi bukankah Nungki bakalan merasa kalah kalau Brian jalan sama kamu. Brian
itu trophi pertarungan ini. Kenapa kamu biarkan lepas?
LINDA :
Bukan Brian yang jadi trophi. Tapi kemauan Brian. Jadi kalau hanya untuk membuktikan
Nungki telah kalah dalam pertarungan babak awal ini, cukuplah kalau Brian
meninggalkan dia. Selebihnya kita tidak perlu mengurus Brian. Dia Cuma bakalan
bawa perkara. Paham?
HELEN :
Tapi…
LINDA :
Sudahlah, lebih baik kita mencari cara untuk usaha yang lainnya. Seperti,
bagaimana caranya mulai besok, kelas III tidak lagi nyaman di kantin.
HELEN :
tapi kamu lihat sendiri, mereka sepertinya tidak peduli dengan ujian nasional.
Mereka masih santai-santai saja!
LINDA :
Siapa bilang? Nungki hanya berlagak dia tidak khwatir dengan ujian
nasional! Padahal, dia sudah tidak punya waktu lagi jalan sama Brian. Itu
sebabnya Brian car-cari yang lain.
HELEN :
oh, ya? Kenapa tidak kamu terima?
LINDA :
jangan dibahas lagi! Tidak penting!
HELEN :
Hm..baik!
LINDA :
Intinya, Brian memberi kita informasi penting! Kelas III kelabakan
mempersiapkan ujian nasional. Mereka harus merasa bahwa mereka terlalu tua
untuk bersantai-santai di kantin. Mereka harus terus membaca di kelas,
sekalipun jam istirahat. Mereka harus ikut pelajaran tambahan sepulang sekolah.
Mereka harus ikut bimbingan belajar. Mereka harus selalu ingat bahwa mereka
akan menghadapi ujian nas…..
3.
Belum
selesai LINDA mengucapkan kalimatnya, muncul KEPALA SEKOLAH yang berdiri
dengan garang membawa pengeras suara! Pak ISWADI berdiri sampingnya seperti
ajudan. (mengulang adegan sebelumnya di BAGIAN I)
KEP.
SEK : PERHATIANNNNN!!! Perhatian semuanya!! Sebagai Kepala Sekolah
saya mengingatkan pada kalian semua, khususnya murid-murid kelas III. Kalian
semua harus belajar lebih giat lagi, karena pada tahun ajaran ini kalian harus
menghadapi ujian akhir. Persiapkan dengan sungguh-sungguh, supaya kelak kalian
bisa diterima di perguruan tinggi yang bergengsi!! Saya sebagai Kepala Sekolah,
sekali lagi mengingatkan: UJIAN!!!!!!!!!
Musik
menghentak.
Murid-murid
kelas III yakni NUNGKI, MEYMEY dan KANDI muncul tiba-tiba di sekeliling
panggung dan langsung panik. Mereka berlarian. KEPALA SEKOLAH masih juga
mengulangi kata-kata ujian.
LINDA dan
HELEN saling memandang. Kelas III EXITi. KEPALA SEKOLAH dan PAK ISWADI
mendekati LINDA dan HELEN..
KEP.SEK :
Kalian jangan senang dulu! Tahun depan giliran kalian!!
LINDA dkk
mengangguk hormat. KEPALA SEKOLAH melangkah pergi dengan membawa pengeras suara
dan terus meneriakkan ujian. PAK ISWADI mengikuti dari belakang. Namun ia
kembali lagi, sementara KEPALA SEKOLAH keluar.
P.
ISWADI : Ehm…..LINDA?
LINDA :
Ya, Pak? Ada apa?
P.
ISWADI : Bapak berharap tahun ini Bapak berharap sekolah kita lebih banyak
mendapatkan prestasi. Kelas III sudah akan mulai menyiapkan diri untuk Ujian
Nasional. Jadi, tanggung jawab kalian kelas II untuk mewakili sekolah kita di
banyak acara. Kamu paham?
LINDA
mengangguk. PAK ISWADI EXIT.
IBU
menyeberang panggung dengan cepat!
IBU :
Kamu paham? Kamu paham? Kamu paham?
IBU EXIT!
BLACK OUT.
MUSIK SEPOTONG
BAGIAN IV
Dalam hati
LINDA
Cahaya
sepotong pada LINDA
LINDA :Jika
memang kudeta harus dilakukan, dengan cara bagaimana sebaiknya aku
melakukannya? Bukankah kelas III memang sudah waktunya untuk tidak lagi membuat
onar di kantin? Bayangkan bagaimana rasanya jika kita harus melihat murid-murid
yang sudah hampir tiga tahun di sekolah ini masih terus-menerus menuntut
perhatian dari seluruh sekolahan dengan tingkahnya yang aneh! Menyanyikan lagu
ulang tahun di kantin, menyatakan cinta di kantin, membicarakan potongn rambut
di kantin, bertukar foto di kantin! Pacaran juga di kantin! Bukankan mereka
seharusnya memang sudah tidak perlu lagi di kantin! Istirahat kelas II di
kantin! Istirahat kelas III di perpustakaan. Atau tinggal saja di kelas dan
meneruskan belajar. Tidak bisa ditawar, kudeta harus dilakukan! Apapun caranya!
Bagaimanapun caranya!
BAGIAN V
Kamar
LINDA
1.
HELEN
hanya memandang LINDA yang nampak serius.
LINDA :
kenapa kamu tidak yakin?
HELEN :
Bukannya tidak yakin, tapi menghitung semuanya dengan lebih hati-hati.
LINDA :
Mempermalukan mereka di kantin adalah satu-satunya cara untuk mengusir mereka.
HELEN :
Tapi kenapa di kantin?
LINDA :
Kantin, adalah tempat paling strategis untuk menyebarkan kekuasaan! Lebih dari
ruang kepala sekolah, ruang guru, kelas apalagi UKS! Itulah kantin! Kita harus
merebutnya!
HELEN :
Kamu yakin!
LINDA :
Tidak pernah seyakin ini!
HELEN :
meskipun kita hanya berdua?
LINDA :
Bisa kita lakukan! Tergantung caranya!
HELEN :
bagaimana?
LINDA :
Kita gunakan yang sudah kita punya! BRIAN!
HELEN :
katanya kamu tidak akan menerima anak itu?
LINDA :
Aku hanya akan menggunakannya! Tidak akan pacaran dengannya! Tapi tentu saja
dia harus tahu seolah-olah memang kami akan pacaran?
HELEN :
Jadi?
LINDA :
Besok aku akan ketemu Brian dan mengajaknya ke kantin! Melewati barisan kelas
III. Mereka akan tahu dengan siapa BRIAN akan pacaran sekarang ini!
HELEN :
bagaimana kalau Brian tidak mau?
LINDA :
pasti mau! Kecuali sudah ada pengacau lain!
HELEN :
Pengacau?
LINDA :
ya, aku sengaja membuat jawabanku pada Brian masih mengambang! Jadi kalau
selama masa mengambang itu dia sudah berubah haluan, dia pasti sedang
dikacaukan oleh seseorang!
HELEN
diam. LINDA juga diam.
LINDA :
kenapa kamu?
HELEN :
Hm….tidak apa-apa! Hanya memikirkan apakah lebih baik jika kita memikirkan cara
lain. Cara cadangan kalau cara ini gagal!
LINDA :
jangan takut! Aku punya banyak rencana cadangan! Bukan karena aku takut gagal.
Tapi karena aku yakin dibutuhkan lebih banyak cara untuk menjatuhkan kelas III.
HELEN :
(tiba-tiba) mungkin lebih baik aku pulang dulu. Sampai ketemu besok.
HELEN EXIT
dengan sedikit berlari!
2.
Selepas
HELEN EXIT, mata LINDA menangkap sebuah benda. HP HELEN ketinggalan. LINDA
segera mengambilnya.
LINDA :
LEN, HP-mu………………!
Tapi HELEN
tidak mendengar. LINDA juga tidak mengejar. IBU muncul dengan kawatir.
IBU :
Kenapa? Kalian bertengkar?
LINDA :
Tidak, Bu! HP Helen ketinggalan! Aku panggil tapi mungkin dia tidak dengar.
Tidak apa-apa, nanti juga pasti kembali!
PAUSE.
LINDA
melihat IBU yang tidak segera pergi.
LINDA :
Ada apa, Bu?
IBU :
Boleh Ibu bicara?
LINDA
tidak menjawab. IBU tidak bergerak dari tempatnya. Menganggap LINDA menjawab ya
atas pertanyaannya.
IBU :
Kamu sekarang sudah kelas II.
LINDA :
terus?
IBU :
Kamu pantas menjadi Ketua OSIS!
LINDA :
Ibu, kenapa langsung membicarakan hal itu? Biasanya kalau seorang Ibu mau
merayu anaknya, mereka bicara berputar-putar dulu. Kenapa Ibu langsung saja
mengatakan hal itu?
IBU :
Buat apa? Kamu terlalu pintar untuk diajak bicara putar-putar bukan?
LINDA :
dari mana ibu tahu sekolah memintaku jadi ketua OSIS?
IBU :
Pak ISWADI telepon.
LINDA :
Apa dia bilang?
IBU :
Seperti yang ibu ingin bicarakan sekarang.
LINDA :
menurut Ibu kenapa aku tidak mau?
IBU :
Karena kamu tidak ingin jadi ketua OSIS.
LINDA :
Ibu tidak mempertanyakan itu?
IBU :
Ibu yang melahirkan kamu. Ibu cukup tahu kalau kamu tidak ingin, memang kamu
tidak ingin. Tidak perlu ada penjelasan. Tapi ini Ibu. Kamu harus menjelaskan
kenapa kamu tidak mau. Mungkin orang lain harus tahu alasanmu.
LINDA :
Aku sudah menjelaskan kepada mereka.
IBU :
Apa alasanmu?
LINDA :
Ya, karena aku tidak ingin. Itu sudah alasan kuat bagiku. Tidak perlu ada
penjelasan.
IBU merasa
perdebatan percuma. Ia hanya mengambil nafas panjang.
IBU :
kamu tahu, apa yang penting bagi ibu?
LINDA :
Belajar!
IBU :
bagus, jangan lupakan itu!
IBU hendak
EXIT tapi matanya menangkap sebuah benda. HP Helen.
IBU :
Itu HP Helen?
Linda :
Yap. Tidak apa-apa. Dia akan mengambilnya nanti!
IBU :
Kalau sampai malam dia tidak mengambil, kamu telepon rumahnya! Siapa tahu dia
mencari-cari!
LINDA
memegang HP Helen dan menunjukkannya pada IBU. Tapi IBU tidak tertarik. IBU
kemudian EXIT
3.
LINDA
meletakkan kembali HP HELEN. Tapi HP berbunyi. Di ujung panggug yang lain
sepotong cahaya untuk BRIAN yang sedang menelepon! LINDA mengangkat HP HELEN
dan diam beberapa saat. Nada dering masih terdengar! LINDA tidak mengangkat!
Nada dering berhenti.
BRIAN
menelepon HELEN kembali. HP HELEN berbunyi. LINDA sekali lagi memandang HP
HELEN dan diangkatnya.
BRIAN :
Halo, Helen? Kenapa lama sekali?
LINDA
tidak menjawab karena begitu yakin yang terdengar suara BRIAN! LINDA menutup
telepon tanpa menjawab. LINDA meletakkan telepon. Di ujung panggung lain BRIAN
nampak kaget. Dia diam sejenak dan penasaran.
HELEN
muncul kembali.
HELEN :
Lin, HP ku ketinggalan di sini ya?
LINDA
hanya menunjuk dengan matanya. HELEN segera mengambil HP-nya tanpa mengira ada
yang baru saja terjadi.
LINDA :
kamu sedang menunggu telepon ya?
HELEN :
Iya! Kok tahu?
LINDA :
Dari siapa?
HELEN baru
merasa ada yang salah! Dilihatnya LINDA yang terus menatapnya. Pada saat itu di
ujung panggung yang lain BRIAN menelepon. HP HELEN berbunyi. LINDA dan HELEN
saling pandang. HELEN sudah bersiap hendak berlari pergi.
BLACK OUT
MUSIK
SEPOTONG!
BAGIAN VI
Dalam hati
LINDA.
Cahaya
sepotong. LINDA terduduk. Di belakangnya berdiri KEPALA SEKOLAH, IBU, PAK
ISWADI, NUNGKI, BRIAN, dan HELEN. Semua memandang ke arah entah!
LINDA :
Ada masalah? Apa kalian punya masalah dengan yang kulakukan ini sehingga selalu
saja kalian membuat rencana ini sendiri? APA ADA MASALAH?
P.
ISWADI : Sekolah kita harus tetap berprestasi! Saya ingin kamu yang
menjadi ketua OSIS!
LINDA :
Saya tidak mau!
KEP.
SEK : Kalau begitu ikut saja ujian dengan kelas III supaya kamu segera
lulus!
LINDA :
Kelas III ujian, Pak! Saya tidak! Saya masih kelas II.
IBU :
(melengking) Jangan nakal! Jangan nakal!
KEP.
SEK : Tapi kamu tidak mau menjadi ketua OSIS
LINDA :
Ketua OSIS dan ujian? Itu sama menakutkannya dengan perang nuklir!
BRIAN :
kenapa tidak bisa jalan sama aku?
NUNGKI :
kenapa kamu mengambil BRIAN!
HELEN :
kenapa kamu menolak?
LINDA :
Brian bukan trophinya! Tapi kemauan Brian meninggalkan Nungki, itulah pertanda
kemenangannya! Kamu sedang menunggu telepon?
HELEN :
dari mana kamu tahu?
IBU :
Sudah ibu bilang….
KEP.
SEK : Ujian!!!!!!!!!!!!!!!!
P.
ISWADI : kalian tidak ada masalah dengan kelas III kan?
BRIAN :
Bisa kita coba dulu! Dia terlalu banyak belajar!
LINDA :
Kamu menunggu telepon?
IBU :
Lin, teman-temanmu sudah datang!
Kep.
Sek : jangan senang dulu! Tahun depan giliran……..
IBU :
Kalian………………..Jangan nakal!
NUNGKI :
Kenapa kamu mengambil BRIAN? Kenapa kamu?
HELEN :
Bagaiamana caranya?
Dari arah
berlawanan RATNA dan BUNGA muncul, masuk dalam potongan cahaya dengan paksa!!
Beberapa yang tersenggol ambruk!!
BUNGA :
Aku harus ikut bimbingan belajar!
RATNA :
Aku juga!
LINDA :
Ini sudah waktunya! SUDAH WAKTUNYA!
BLACK OUT
TANPA
MUSIK. Hanya diam!
BAGIAN V
Halaman
Sekolah
1.
LINDA
sedang berbicara dengan KEPALA SEKOLAH. PAK ISWADI berada di samping KEPALA
SEKOLAH sebagai ajudan. Seperti biasa!
KEP.
SEK : Memang tidak ada yang mudah!
LINDA :
Bagi saya bukan itu masalahnya!
KEP.
SEK : secara organisasi itu yang akan menjadi masalah! Kalau kamu merasa
belum mampu, akan ada pelatihan kepemimpinan. Kamu akan diajari banyak hal
untuk menjadi ketua OSIS dan mengatur anak buahmu!
LINDA :
Bagi saya masalahnya adalah kemauan! Saya merasa saya bukan orang yang tepat!
KEP.
SEK : Kemauan bisa dipaksakan!
LINDA :
Itulah masalahnya, saya tidak mau memaksa diri saya sendiri.
KEP.
SEK : Dari laporan Pak ISWADI kamu sangat sukses menjadi koordinator
bidang tahun lalu. Itulah sebanya, PAK ISWADI memberi rekomendasi supaya kamu
masuk bursa calon ketua OSIS!
LINDA :
Itu bukan perjuangan! Itu pemberian!
KEP.
SEK : Tidak ada di dunia ini yang merupakan hasil perjuangan! Itu semua
pemberian! Kalau orang merasa berhasil mendapatkan sesuatu karena perjuangan,
itu pasti hanya perasaannya saja! Yang benar terjadi adalah itu pemberian. Hanya
saja terjadi pada waktu yang bersamaan. Itulah sebabnya orang menyebutnya
perjuangan!
LINDA :
Setidaknya saya menginginkan yang perjuangan itu! Dalam arti apapun!
KEP.
SEK : jadi apa yang kamu inginkan?
LINDA :
Saya ingin menguasai kantin, toilet, halaman sekolah, lapangan parkir
motor! Tambah satu bidang lagi, trotoir depan sekolah kita!
KEP.
SEK : Tapi itu area pemberontak! Jangan-jangan….?
Terlambat.
LINDA sudah mundur beberapa langkah! MUSIK FADE IN bersiap mengiringi adegan
laga yang kemungkinan akan terjadi spekakuler.
LINDA :
(berteriak mengomando peperangan) SERBU!!!!!!
Tapi
hening!
LINDA
mengulang sekali lagi
LINDA :
SERBU!!!!!!!!!!
Tapi
hening! Sepi!
LINDA
mengulang sekali lagi
LINDA :
SERBU!!!!!!!!!!
Tapi
hening! Semakin sepi! LINDA mulai meragukan dirinya sendiri.
KEPALA
SEKOLAH hanya tersenyum. PAK ISWADI juga tersenyum. IA memberikan pengeras
suara kepada KEPALA SEKOLAH. (mengulang adegan sebelumnya di BAGIAN I)
KEP.
SEK : PERHATIANNNNN!!! Perhatian semuanya!! Sebagai Kepala Sekolah saya
mengingatkan pada kalian semua, khususnya murid-murid kelas III. Saya sebagai
Kepala Sekolah, sekali lagi mengingatkan: UJIAN!!!!!!!!! UJIAN!!!!
MUSIK
menghentak. Lebih bergemuruh dari sebelumnya!!
Murid-murid
kelas III yakni NUNGKI, MEYMEY dan KANDI muncul tiba-tiba di sekeliling
panggung dan langsung panik. Mereka berlarian. KEPALA SEKOLAH masih juga
mengulangi kata-kata ujian.
KEP.SEK :
Kelas II, kalian jangan senang dulu! Tahun depan giliran kalian!!
2.
MUSIK
PAUSE
Panggung
lebih sepi. Semua sudah EXIT. Kecuali LINDA dan NUNGKI. Mereka saling memandang
beberapa saat!
LINDA
hendak mendekat. NUNGKI mengangkat tangan menyuruh LINDA tetap menjauh.
NUNGKI :
Bagus, anak kecil! Apa saja yang sudah kamu pelajari selama dua minggu menjadi
anak kelas II?
LINDA :
Apa pedulimu?
NUNGKI :
Apa peduliku? Tentu saja aku peduli! Kamu sedang mempersiapkan diri untuk
menjadi siswi jagoan sekolah ini kan? Dan itu artinya, kamu sedang ingin
menyingkirkan aku! Tentu saja aku ingin tahu, sampai dimana usahamu!
LINDA :
Berjalan baik! Tidak ada halangan!
NUNGKI :
Tidak ada halangan? Yang benar saja? Lantas kenapa kamu sendirian? Dimana
kawan-kawanmu yang lain?
LINDA :
Mereka ada urusan lain! Jadi tidak ada waktu untuk berurusan dengan kamu!
NUNGKI :
Betapa enaknya punya teman kamu! Masih melindungi teman yang mengkhianati!
Kalau aku, lebih baik kuhajar teman seperti itu!
LINDA :
Itulah bedanya kamu dan aku! Aku tidak pernah serendah itu dalam berteman!
NUNGKI :
Benarkah? Masalahnya adalah, kalian tentu tidak akan berjalan sendiri-sendiri
jika masih berteman.
LINDA
terdiam. NUNGKI mengawasi dengan hati-hati!
NUNGKI :
Heh..dengar baik-baik! Aku tidak akan mengaku kalah!
LINDA :
tapi kamu akan kalah!
NUNGKI :
(memotong dengan berteriak cepat) Dengar baik-baik!!
PAUSE
NUNGKI :
Dengar baik-baik! Aku tidak akan mengaku kalah meskipun kamu nanti sudah
menjadi jagoan di kantin, di tempat parkir sampai toilet! Kamu boleh kuasai
semua itu tapi..aku tidak akan mengaku kalah! Kamu mengerti?
LINDA :
Lalu?
NUNGKI :
tapi aku akan mengaku kalah, kalau kamu sanggup melakukan yang dulu aku tidak
mampu lakukan!
LINDA :
Apa itu?
NUNGKI :
tetap melakukan rencana ini! Kamu tahu, pada saat kita sepakat untuk bekerja
sama dengan orang lain, sebenarnya pada saat itu juga kita harus siap
ditinggalkan. Kita harus siap bekerja sendiri. Itu capaian tertinggi dari
seorang jagoan! Jika kamu berhasil melakukan itu, aku baru akan mengaku kalah!
LINDA
terdiam. Matanya masih terus melihat ke arah NUNGKI. NUNGKI juga masih
memandang LINDA. Lalu pelan-pelan NUNGKI bergerak hendak meninggalkan.
OS.
KEPSEK : UJIAN..UJIAN!!!!!!!!!!
NUNGKI
hampir panik meninggalkan. Tapi sebelum EXIT dia melihat ke arah LINDA yang
masih melihat ke arahnya. Lalu NUNGKI sedikit mendekat dan bersiap-siap
mengucapkan sesuatu.
NUNGKI :
Kita harus siap bekerja sendiri!!
Lalu
tiba-tiba suara KEPALA SEKOLA terdengar lagi, suasana hiruk pikuk lagi dan
musik kembali bergemuruh. Murid kelas III yang lain berlarian. Termasuk MEYMEY
dan KANDI.
MUSIK FADE
OUT
LINDA
sempat memegang tangan NUNGKI yang berlarian di tengah hiruk pikuk. Mereka
berpegangan.
LINDA :
Kenapa kamu katakan ini kepadaku?
NUNGKI :
Karena, aku tahu! Bagaimanapun aku tetap akan pergi dari sekolah ini!
LINDA
nampak ingin mengucapkan sesuatu lagi, tapi pegangannya lepas. NUNGKI kembali
berlarian! Musik bergemuruh kembali. Suara dan
teriakan KEPALA SEKOLAH masih terdengar berteriak-teriak. Hiruk-pikuk kali ini
paling ramai.
LALU semua
FADE OUT!
MUSIK dan
LAMPU FADE OUT!
ENDING
Cahaya
sepotong untuk LINDA yang duduk di sebuah kursi. Sementara di ujung kanan
panggung IBU tetap berdiri dan tetap menatap ke arah entah. Tetap ingin
mengucapkan sesuatu!
LINDA :
Mungkin benar apa yang diucapkan Kepala Sekolah! Tidak ada hasil perjuangan!
Semuanya adalah pemberian! Kalaupun ada keberhasilan, pasti karena waktunya
yang bersamaan dengan pemberian! Ini bukan perjuangan! Ini pemberian.
IBU :
(melengking tinggi) Ini bukan perjuangan! Ini pemberian! Jangan nakal!
Apa Ibu bilang?
LINDA :
Mungkin juga benar kata Nungki, ia tidak akan terkalahkan! Karena aku juga
tidak memperjuangkan sesuatu! Kemenangan ini hanya ada justru ketika aku terus
melakukannya. Benar! Pada saat kita sepakat bekerja sama dengan orang lain,
pada saat itu juga sebenarnya kita harus bersiap untuk bekerja sendiri. Kita harus
siap ditinggalkan! Karena, bukankah di situlah artinya perjuangan!
IBU :
(melengking tinggi) Kita harus siap ditinggalkan! Apa ibu bilang?
Selembar
kertas putih jatuh.
LAMPU FADE
IN, menjadi semakin terang! Selembar kertas lain jatuh lagi. Lalu seperti OPENING, selembar demi selembar kertas jatuh! LINDA
masih memandangnya. Lalu pelan-pelan ia berdiri dan mencoba menangkap
kertas-kerta yang sedang melayang jatuh itu. Satu persatu ditangkapnya. Dia
kemudian menjadi bertambah sibuk menangkap lembaran kertas itu.
LINDA :
(berkali-kali dan semakin yakin) Kita harus siap ditinggalkan! Kita
harus siap bekerja sendiri!
IBU :
(menyela, tidak melengking, suara keibuan) Lin, teman-temanmu sudah
datang!
LINDA :
Suruh saja masuk, Bu!
IBU :
Ayo masuk! Sering-seringlah kemari! Ayo masuk! Ajak LINDA belajar bersama!
Tidak ada
satu temanpun yang datang!
Tidak ada
teman yang masuk!
IBU tetap
menyambut! LINDA menangkap kertas sendirian!
BLACK OUT
MUSIK
PENUTUP
SELESAI
YOGYAKARTA, April 2006
Langganan:
Postingan (Atom)